DULU, tak banyak yang mengenal GORONTALO, hampir seluruh
Masyarakat Gorontalo yang berada di rantau, ketika mengatakan Asal
Daerah mereka akan mendapat pertanyaan balik, GORONTALO itu dimana .. ?
Sejak Gorontalo menjadi sebuah Provinsi sendiri, lambat laun
Gorontalo mulai dikenal Masyarakat Indonesia, ada yang mengatakan
Gorontalo Kota Jagunglah, ada pula yang mengatakan Gorontalo Kota
Bentor.
Apakah Anda tahu Asal Muasal Gorontalo .. ? Sejarah Gorontalo.. ?
Berikut adalah Sejarah Tanah Gorontalo :
Berikut adalah Sejarah Tanah Gorontalo :
Menurut sejarah, Jazirah Gorontalo terbentuk kurang
lebih 400 tahun lalu dan merupakan salah satu kota tua di Sulawesi
selain Kota Makassar, Pare-pare dan Manado. Gorontalo pada saat itu
menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di Indonesia Timur yaitu
dari Ternate, Gorontalo, Bone. Seiring dengan penyebaran agama tersebut
Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan masyarakat di
wilayah sekitar seperti Bolaang Mongondow (Sulut), Buol Toli-Toli, Luwuk
Banggai, Donggala (Sulteng) bahkan sampai ke Sulawesi Tenggara.
Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan karena letaknya
yang strategis menghadap Teluk Tomini (bagian selatan) dan Laut Sulawesi
(bagian utara). Kedudukan Kota Kerajaan Gorontalo mulanya berada di
Kelurahan Hulawa Kecamatan Telaga sekarang, tepatnya di pinggiran sungai
Bolango. Menurut Penelitian, pada tahun 1024 H, kota Kerajaan ini
dipindahkan dari Keluruhan Hulawa ke Dungingi Kelurahan Tuladenggi
Kecamatan Kota Barat sekarang. Kemudian dimasa Pemerintahan Sultan
Botutihe Kerajaan ini dipindahkan dari Dungingi di pinggiran sungai
Bolango, ke satu lokasi yang terletak antara dua kelurahan yaitu
Kelurahan Biawao dan Kelurahan Limba B.
Dengan letaknya yang stategis yang menjadi pusat pendidikan dan
perdagangan serta penyebaran agama islam maka pengaruh Gorontalo sangat
besar pada wilayah sekitar, bahkan menjadi pusat pemerintahan yang
disebut dengan Kepala Daerah Sulawesi Utara Afdeling Gorontalo yang
meliputi Gorontalo dan wilayah sekitarnya seperti Buol ToliToli dan,
Donggala dan Bolaang Mongondow.
Sebelum masa penjajahan keadaaan daerah Gorontalo berbentuk
kerajaan-kerajaan yang diatur menurut huukm adat etatanegaraan
Gorontalo. Kerajaan-kerajaan itu tergabung dalam satu ikatan
kekeluargaan yang disebut Pohalaa.Menurut Haga (1931) daerah Gorontalo
ada lima pohalaa :
- Pohalaa Gorontalo
- Pohalaa Limboto
- Pohalaa Suwawa
- Pohalaa Boalemo
- Pohalaa Atinggola
Dengan hukum adat itu maka Gorontalo termasuk 19 wilayah adat di
Indonesia Pohalaa Gorontalo merupakan pohalaa yang paling menonjol
diantara kelima pohalaa tersebut. Itulah sebabnya Gorontalo lebih banyak
dikenal.
Asal usul nama Gorontalo terdapat berbagai pendapat dan penjelasan antara lain :
- Hulontalangio, nama salah satu kerajaan yang dipersingkat menjadi hulontalo.
- Berasal dari Hua Lolontalango yang artinya orang-orang Gowa yang berjalan lalu lalang.
- Berasal dari Hulontalangi yang artinya lebih mulia.
- Berasal dari Hulua Lo Tola yang artinya tempat berkembangnya ikan Gabus.
- Berasal dari Pongolatalo atau Puhulatalo yang artinya tempat menunggu.
- Berasal dari Gunung Telu yang artinya tiga buah gunung.
- Berasal dari Hunto suatu tempat yang senantiasa digenangi air
Jadi asal usul nama Gorontalo (arti katanya) tidak diketahui lagi,
namun jelas kata hulondalo hingga sekarang masih hidup dalam ucapan
orang Gorontalo dan orang Belanda karena kesulitan dalam mengucapkannya
diucapkan dengan Horontalo dan bila ditulis menjadi Gorontalo.
Pada tahun 1824 daerah Limo Lo Pohalaa telah berada di bawah kekusaan seorang asisten Residen disamping Pemerintahan tradisonal. Pada tahun 1889 sistem pemerintahan kerajaan dialihkan ke pemerintahan langsung yang dikenal dengan istilah Rechtatreeks Bestur . Pada tahun 1911 terjadi lagi perubahan dalam struktur pemerintahan Daerah Limo lo pohalaa dibagi atas tiga Onder Afdeling yaitu :
Pada tahun 1824 daerah Limo Lo Pohalaa telah berada di bawah kekusaan seorang asisten Residen disamping Pemerintahan tradisonal. Pada tahun 1889 sistem pemerintahan kerajaan dialihkan ke pemerintahan langsung yang dikenal dengan istilah Rechtatreeks Bestur . Pada tahun 1911 terjadi lagi perubahan dalam struktur pemerintahan Daerah Limo lo pohalaa dibagi atas tiga Onder Afdeling yaitu :
- Onder Afdeling Kwandang
- Onder Afdeling Boalemo
- Onder Afdeling Gorontalo
Selanjutnya pada tahun 1920 berubah lagi menjadi lima distrik yaitu :
- Distrik Kwandang
- Distrik Limboto
- Distrik Bone
- Distrik Gorontalo
- Distrik Boalemo
Pada tahun 1922 Gorontalo ditetapkan menjadi tiga Afdeling yaitu :
- Afdeling Gorontalo
- Afdeling Boalemo
- Afdeling Buol
Sebelum kemerdekaan Republik, rakyat Gorontalo dipelopori oleh Bpk.
H. Nani Wartabone berjuang dan merdeka pada tanggal 23 Januari 1942.
Selama kurang lebih dua tahun yaitu sampai tahun 1944 wilayah Gorontalo
berdaulat dengan pemerintahan sendiri. Perjuangan patriotik ini menjadi
tonggak kemerdekaan bangsa Indonesia dan memberi imbas dan inspirasi
bagi wilayah sekitar bahkan secara nasional. Oleh karena itu Bpk H. Nani
Wartabone dikukuhkan oleh Pemerintah RI sebagai pahlawan perintis
kemerdekaan.
Hari Kemerdekaan Gorontalo yaitu 23 Januari 1942 dikibarkan bendera
merah putih dan dinyanyikan lagu Indonesia Raya. Padahal saat itu Negara
Indonesia sendiri masih merupakan mimpi kaum nasionalis tetapi rakyat
Gorontalo telah menyatakan kemerdekaan dan menjadi bagian dari Indonesia
Selain itu pada saat pergolakan PRRI Permesta di Sulawesi Utara
masyarakat wilayah Gorontalo dan sekitarnya berjuang untuk tetap menyatu
dengan Negara Republik Indonesia dengan semboyan Sekali ke Djogdja
tetap ke Djogdja sebagaimana pernah didengungkan pertama kali oleh Ayuba
Wartabone di Parlemen Indonesia Timur ketika Gorontalo menjadi bagian
dari Negara Indonesia Timur.
0 komentar:
Posting Komentar